Sejarah wakatobi
Wakatobi Juga merupakan nama kawasan taman nasional yang ditetapkan pada tahun 1996, dengan luas keseluruhan 1,39 juta hektare, menyangkut keanekaragaman laut, skala dan kondisi karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia.
Sebelum menjadi daerah otonom wilayah Kabupaten Wakatobi lebih dikenal sebagai kepulauan tukang besi.
Masa sebelum kemerdekaan
Pada masa sebelum kemerdekaan Wakatobi berada di bawah kekuasaan, kesultanan Buton
Masa sesudah kemerdekaan
Setelah Indonesia Merdeka dan SulawesiTenggara berdiri sebagai satu provinsi, wilayah Wakatobi hanya berstatus beberapa kecamatan dalam wilayah pemerintahan. Kabupaten buton
Masa reformasi
Pada tanggal 18 Desember 2003 wakatobi resmi ditetapkan sebagai salah satu kabupaten pemekaran di Sulawesi Tenggara yang terbentuk berdasarkan Undang – Undang Nomor 29 tahun 2003 tentang pembentukan kabupaten bombana, Kabupaten Wakatobi dan kabupaten kolaka utara. Saat pertama kali terbentuk Wakatobi hanya terdiri dari lima kecamatan yaitu kecamatan wangi-wangi,kecamatan wangi wangi selatan,kecamatan kaledupa,kecamatan tomia, dan kecamatan binongko.
Pada tahun 2005, melalui peraturan daerah Kabupaten Wakatobi Nomor 19 Tahun 2005 dibentuk kecamatan kaleduoa selatan dan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi Nomor 20 Tahun 2005 dibentuk kecamatan Tomia timur.
Pada tahun 2007, melalui Peraturan Daerah Kabupaten Wakatobi Nomor 41 Tahun 2007 dibentuk kecamatan togo Binongko sehingga jumlah kecamatan di Kabupaten Wakatobi menjadi 8 Kecamatan yang terbagi menjadi 100 desa dan kelurahan (25 kelurahan dan 75 desa).
Pemerintahan di awal pembentukan
Pemerintahan Kabupaten Wakatobi sebagai daerah otonom secara resmi ditandai dengan pelantikan Syarifudin Safaa, SH, MM sebagai pejabat Bupati Wakatobi pada tanggal 19 Januari 2004 sampai dengan tanggal 19 Januari 2006. Kemudian dilanjutkan oleh H. LM. Mahufi Madra, SH, MH sebagai pejabat bupati selanjutnya sejak tanggal 19 Januari 2006 sampai dengan tanggal 28 Juni 2006.
Pemerintahan hasil pemilu kepala daerah
Berdasarkan hasil pemilihan kepala daerah secara langsung maka pada tanggal 28 Juni 2006 Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi yang terpilih yaitu Ir. Hugua dan Ediarto Rusmin, BAE dilantik oleh Gubernur sulawesi Tenggara Ali Mazi, SH atas nama Mentri Dalam Negeri berdasarkan Surat Keputusan Mentri Dalam Negeri Nomor 132.74-314 tanggal 13 Juni 2006 tentang pengesahan pengangkatan Bupati Wakatobi Ir. Hugua dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 132.74-315 tanggal 13 Juni 2006 tentang pengesahan pengangkatan Wakil Bupati Wakatobi Ediarto Rusmin, BAE untuk masa bhakti 2006-2011.
Saat ini kepemimpinan daerah di Kabupaten Wakatobi dijabat oleh pasangan bupati dan wakil bupati Ir. Hugua dan H. Arhawi, SE sejak dilantik oleh Gubernur Sulawesi Tenggara H. Nur Alam, SE pada tanggal 28 Juni 2011 atas nama Menteri Dalam Negeri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 132.74-403, tanggal 30 Mei 2011 tentang pengesahan pengangkatan Bupati Wakatobi Ir. Hugua dan Wakil Bupati Wakatobi H. Arhawi, SE untuk masa bhakti 2011-2016.
Wisata Taman Nasional
Taman Nasional Wakatobi merupakan salah satu dari 50 taman nasional di Indonesia, yang terletak di kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Taman nasional ini ditetapkan pada tahun 1996, dengan total area 1,39 juta ha, menyangkut keanekaragaman hayati laut, skala dan kondisi karang; yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia. Kedalaman air di taman nasional ini bervariasi, bagian terdalam mencapai 1.044 meter di bawah permukaan air laut.
Taman Nasional Wakatobi, Menyajikan Berupa:
- Terumbu karang
- Ikan
- Satwa lain
- Keistimewaan, dan
- Pulau Hoga
Wisata Alam
Pulau Wangi-Wangi
- BENTENG TINDOI, merupakan salah satu objek wisata budaya berada di Kecamatan Wangi-Wangi, berjarak ± 5 Km, dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat selama ±15 menit dari pusat kota.
- BENTENG LIYA dan MESJID KERATON LIYA, terletak di Desa Liya Togo Kec. Wangi-Wangi Selatan. Benteng Liya terdiri dari empat lapis dengan 12 Lawa (Pintu), 12 lawa tersebut merupakan pintu keluar yang digunakan masyarakat kerajaan untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya. Di dalam benteng terdapat Masjid Keraton Liya yang berjarak 8 Km atau 15 menit dari Ibu kota Kabupaten, dapat ditempuh menggunakan alat transportasi roda dua dan empat.
- BENTENG MANDATI TONGA, Benteng Mandati Tonga terletak di Desa Mandati Kecamatan Wangi-Wangi Selatan. Benteng tersebut berbentuk persegi panjang dengan luas ± 1 hektare. Pagar tertinggi benteng sekitar 7 meter terletak di bagian barat dan selatan.
- BENTENG TOGO MOLENGO, Benteng Togo Molengo terletak di Puncak Gunung Pulau Kapota, dapat ditempuh ± 20 menit menggunakan perahu tradisional dari Wangi-Wangi, lalu dengan kendaraan roda dua ±10 menit.
- MERCUSUAR, dibangun 1901 pada masa penjajahan Belanda. Lokasi objek wisata ini ada di Desa Waha Kecamatan Wangi-Wangi, dengan jarak ± 8 Km atau dari Ibu kota Kabupaten dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua ± 15 menit.
Pulau Keledupa
- MAKAM TUA dan KAMALI, berada di Desa Pale’a Kecamatan Kaledupa Selatan.
- BENTENG OLLO Dan MESJID TUA, merupakan situs sejarah peninggalan kebudayaan masyarakat di Pulau Kaledupa yang hingga kini tetap terjaga dan dilestarikan oleh masyarakat setempat. Di dalam Benteng Ollo terdapat Mesjid Tua yang berukuran 6,5 x 7 meter.
- BENTENG LA DONDA, Benteng La Donda merupakan salah satu situs sejarah peninggalan kebudayan masyarakat Kaldupa.
Pulau Tomia
- BENTENG PATUA, adalah salah satu situs sejarah kebudayaan masyarakat Tomia.
- BENTENG SUO-SUO, berada di Desa Kahianga Kec. Tomia timur, berjarak ± 3 km dari ibu kota kecamatan, dapat ditempuh dengan kendaraan.dari ibu kota kecamatan.
- BENTENG LAGOLLE berada di selatan desa lagolle. Setelah Desa Kahianga
- MESJID TUA ONEMAY. berada di Kelurahan Onemay Kecamatan Tomia.
Pulau Binongko
- BENTENG PALAHIDU, Benteng Palahidu merupakan salah satu peninggalan sejarah masyarakat Binongko yang berada di Desa Palahidu Kecamatan Binongko. Benteng Palahidu terletak di atas tebing bagian utara pinggir pantai Pulau Binongko.
- BENTENG WALI, Benteng Wali adalah salah situs sejarah peninggalan masyarakat Togo Binongko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar