Catatan cinta sang taruna
Perkenalkan namaku radit.
Akulah.
Sang pengembara sekaligus taruna di universitas pelayaran surabaya.
aku seorang.lelaki polos yang sering bepergian demi menggapai harapan dan cita - cita.
Tiada niat untuk mencari pasangan hidup.ataupun bermain cinta seperti lelaki lain.
Sebab kepergianku dari rumah,
hanya tersirat sebuah harapan. kelak aku akan kembali kekampung halaman menjadi sang Taruna sejati. Yang tela mengarungi samudra dan melewati berbagai belahan dunia.
Awal 2017 pertama kali kupijakan kaki dikota surabaya. Yang konon ceritanya. Nama Kota ini. Berasal dari kisah Cinta yg dramatis.
Setahun lamanya,kulalui hari di kota ini.Dengan penuh semangat kugiat hadir dan menekuni pendidikan saya di Universitas pelayaran Surabaya.
Tak disangka ...
di tempat ini memberikan sejuta warna dalam hidupku.
Oktober 2018.Adalah bulan dimana Hatiku yang polos mulai digetarkan oleh sosok Taruni berparas Cantik.
Oktober
nampaknya menjadi Bulan yang membuatku susah tidur, dan terus tersenyum merasakan waktu yang bgtu panjang. Rasanya ingin selalu bersama.
Karena melihat senyumnya saja sudah cukup membuatku merasakan kenyang. Walau tak makan seharian.
Itulah waktu dimana pertama kali aku bertemu dengannya, di sebuah Taman.yang kami beri nama Taman ngambek.
Di taman inilah Rasa Cinta semakin Tumbuh.di sirami pertemuan empat Mata.saling berbagi rasa,Hingga menjadi Romansa dua insan Yang tumbuh menjadi Cinta.
Dialah juniorku yang juga Calon Taruni sejati, yang membuat sosok seperti diriku yang tak pernah jatuh Hati. Takluk. Hingga menaruh harapan bisa bersamanya Dalam ikatan suci yang sakral. Yakni pernikahan.
Waktu terus berganti. Namun perhatian dan kepeduliannya tak pernah Surut.
Sampai - sampai dalam tiap harinya ia tak pernah luput untuk menanyakan kabarku.
Kekhawatirannya membuat Rasa sayangku semakin dalam.
Rasanya Aku sangat Mencintainya.
"Titian" itu sapaannya.
sifat manja dan lemah gemulai tutur katanya, membuat jiwa dan hati terpanggil untuk selalu merindukannya.
Melawan restu.
Aku masih ingat.
Sebuah goresan tinta hitam karya Buya hamka dalam novelnya yang berjudul Teroesir. Mengisahkan kisah zaenudin yang tak direstui keluarga. Sampai sampai Hayati mengucapkan sumpah. Untuk tidak menikahi lelaki lain selain zaenudin.
Namun pada akhirnya ia mengingkari Sumpahnya saat itu.
Kekhawatiranku akan kisah itu. Membuatku Takut.
akan benar benar terjadi antara aku dengannya.
Sebulan terakhir ini. Keluarganya kini turut melarangnya untuk berhenti menjalin hubungan denganku.
Entah apa alasannya namun yang kutahu Aku menjalin Cinta dengan titian.
dan kupercayakan seutuhnya Hubungan ini padanya.
Perubahan sifat dan kepeduliannya kini semua berubah drastis.semenjak ia dilarang keluarganya untuk melanjutkan hubungan ini.
Ia sudah jarang mengabariku. Bahkan dia tak sepeduli dulu lagi.
Kini hidupku tak sebahagia dulu.
Resah dan galau membaluti jiwa. Pikiran kosong seakan semua harapan itu hilang.
Rasa takut kehilangan menjadi selimut dalam kesunyian.Airmata terkadang jatuh tanpa kusadari bila mengingat semua hal yang pernah kulalui dengannya.
Tak lama lagi hari Ulang tahunnya akan tiba. Aku tak tahu hadiah spesial apa yang dapat kuberikan, bingkisan kado mewah seperti apa yang dia suka. Aku bingung dengan keadaanku saat ini.
Hanya tulisan inilah yang mewakili isi dan perasaanku.
Bahwa betapa berartinya ia untukku.
Dan betapa hancurnya hidupku ketika ia berniat untuk mulai melepaskanku.
September Deritaku.
dalam bait - bait Doa,Yang kupanjatkan pada Yang Maha Cinta. Membuatku Lupa bahwasanya Sang maha Cinta. Tuhan ALAM SEMESTALAH. Yang memilik kecintaan Abadi yang sebenarnya.
15.september.2020.adalah hari dimana Tuhan menjawab semua keraguan yang membuatku gelisah di antara semua kekhawatiran yang pernah terlintas dalam benakku.
Khawatir serta Rasa takut kehilangan.
Kini terjawab sudah.
Sebuah foto mesra bersama lelaki lain. Terpasang di sebuah akun media sosialnya.
Sembari tertulis pesan bahwa itulah pasangan barunya.
Melihat apa yang dia lakukan, membuatku diam dan tak mampu berkutik.
Denyut jantungku serasa tak terkendali.
Bergetar jiwa akan hilangnya sebuah harapan.
Tuhan....
Harus dengan cara apa lagi
Aku mencintainya...??
Apa yg dapat kulakukan untuk dia, sudah kuperbuat.
Perhatian dan kasih sayang sudah kucurahkan sepenuhnya.
Tuhan...
Mengapa ia tak berterus terang.
Apa yang ia inginkan sebenarnya.
Hingga ia harus berpaling pada yang lain.
Hingga ia harus mengingkari sumpahnya saat itu, ditaman ngambek.
Tetes Air mata mulai mengantar kesendirianku.
Tanda hati tak ikhlas melepaskannya.
Hati dan jiwa kini di baluti Rindu
Rindu akan waktu saat bersamanya.
Perlahan. Aku beranjak ketempat tidur
Ingin sekali rasanya aku berteriak.
Namun malu pada teman lelaki di samping rumah. Yang membawa pasangan. Berganti - ganti.
Aku sadar.
Aku hanyalah pria sederhana yang datang dari Negeri para perantau Wakatobi.
yang tak mungkin berpasangan dengan gadis manis kelahiran jawa seperti Titian.
Aku juga tak pandai membual dengan kata rayuan.seperti lelaki lain.
Atau mungkin, pasangannya saat ini lebih bermateri dibanding aku yang hanya di anugrahi hati yang dan ketulusan.
Aku hanyalah orang kasihan yang tak perlu di kasihani.
Andai Tuhan mengijinkan aku bertemu sekali.atau dia di ijinkan untuk melihat goresan tinta hitam ini.
aku ingin mengucapkan. Banyak terimakasih yang teramat dalam
Terimakasih atas segala waktu yang pernah ia luangkan.
Terimakasih atas segala kebahagiaan yang pernah dia hadirkan dalam hidupku.
Terimakasih atas segala sumpah yang pernah terucap di bibir manisnya.
Hingga membuat hatiku luluh dengan penuh harapan.
Maafkan sampah sepertiku.jika pernah menggores luka dalam hatimu.
Andai engkau butuh bantuanku.
Andai engkau di tinggal kelak.
Atau engkau di buatnya kecewa.
Lalu engkau butuh bahu untuk bersandar.
Jangan pernah malu untuk menghubungiku kembali.
karena walau bagaimanapun.Aku akan selalu setia menantimu dalam kerinduan.
Dan mungkin rindu ini. Akan ku kubur dalam - dalam. Saat ku dengar engkau sudah di ikat cincin pernikahan bersama yg lain.
Karena perlu kau tahu.
Dirimulah pelita yang hadir memberikan cahaya dalam kehampaanku.
Walau saat ini. Aku dan kamu sedang terpisahkan.dan tak kau harap lagi.
Aku yakin....
Kelak,Kau tak akan menemukan lelaki yang Cintanya tulus apa adanya seperti Cintaku padamu saat ini.
Dan sementara tuhan sedang mengajarkanku arti dari sebuah Kehidupan.
Bahwasanya.habis Gelap terbitlah terang. Ada siang. Ada malam.
Satu yang kuharapkan. Dan akan selalu kupanjatkan dalam Bait - bait doaku.
semoga kau tak pernah merasakan hal yang sama. Dan kau tak di rusak oleh lelaki yang tak bertanggung jawab.
Salam bahagia dariku yang mencoba tetap tegar dalam kesakitan.dalam kesedihan.
Teruntukmu titian yang kucintai dan kukagumi selamanya.
Catatan Cinta Sang Taruna surabaya.
Teruntuk Titian yang Kucintai.